Pemdes Arjowinangun berkolaborasi bersama PPKB P3A (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) gelar acara Rembuk Stunting (09/03/23). Program ini bertujuan guna berikan penyadaran kepada masyarakat terkait bahaya stunting juga memperkuat sinergi dan koordinasi agar angka prevalensi stunting turun.
Seperti yang pernah disampaikan Bupati Pacitan beberapa saat lalu. “Kula suwun panjenengan serius mencegah stunting. Artosipun pencegahan stunting menika mboten namung dados slogan,” Kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, pada acara Temu Kader dan Seminar Gizi Nyawiji Mrantasi Stunting di Balai Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo, Selasa (14/02/2023).
Di Desa Arjowinangun sendiri potensi stunting mulanya terbilang banyak, namun kini telah mengalami penurunan grafik dengan jumlah 180 balita. 14 stunting 3 balita kekurangan gizi, 2 bumil 4T (Ibu hamil Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering dan Terlalu Banyak), serta 3 bumil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Dengan Rembuk Stunting di Desa Arjowinangun, maka hadirlah program penanganan lebih tertinjau mulai dari pelaksanaan pendampingan bumil, pemeriksaan pada Balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pendampingan bumil bufas bahkan untuk sekarang terdapat juga pendampingan dokter spesialis.
Sebagai langkah lanjutan, bidang kesehatan ungkap usulannya kepada Pemda mengenai pemberian penyuluhan remaja, serta pendampingan ibu hamil 3 bulan. "Saya berharap dengan adanya acara Rembug Stunting ini dapat menyadarkan masyarakat mengenai bahaya stunting," Ungkap Suparno, Sekdes Arjowinangun (09/03/23).
#pemkabpacitan.go.id
#Diskominfo